Jumat, 11 November 2011

Memilih Pendidikan Dibanding Rumah

Memilih Pendidikan Dibanding Rumah




indosiar.com, Jambi - Bagi pemuda Suku Anak Dalam pendidikan rupanya sangat mereka idamkan. Bahkan begitu tingginya minat mereka pada pendidikan ini, membuat mereka memilih disediakan sarana pendidikan dibandingkan diberikan rumah.
Tidak seperti di tahun 80 an. Masyarakat Suku Anak Dalam atau orang Kubu di pedalaman hutan Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi kini sudah tidak terasing lagi. Mereka sudah mengenal genzet untuk penerangan rumah - rumah mereka. Sepeda motor untuk alat transportasi, bahkan sebagian dari mereka juga sudah meninggalkan keyakinan lama mereka animisme.
Mejak misalnya. Pemuda berusia 21 tahun asli Suku Anak Dalam ini sudah tidak lagi seperti orang kubu kebanyakan yang menggunakan cawat dan terisolir di belantara Bukit Duabelas.
Sejak usia 12 tahun, Mejak sudah belajar baca tulis dan fasih berbahasa Indonesia. Senin lalu, Mejak dan sebagian masyarakat Suku Anak Dalam mendatangi adanya kerumunan disebuah tanah lapang di luar kampungnya. Ternyata banyak pejabat tengah berkunjung.
Memang hari itu Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggi Saefullah Yusuf dan para pejabat provinsi Jambi tengah melakukan kunjungan dan pemberian bantuan beberapa unit panel Pembangkit Listri Tenaga Surya dan 50 unit rumah bagi Suku Anak Dalam. Yang mengejutkan adalah reaksi mereka saat menerima bantuan.
Secara halus mereka menolak bantuan 50 unit rumah tersebut. Mereka memilih disediakan sarana pendidikan dibandingkan diberikan rumah.
Masyarakat Suku Anak Dalam yang populasinya tinggal 1061 jiwa yang hidup di pedalaman Taman Nasional Bukit Duabelas menyebut jati diri mereka sebagai orang rimba. Orang rimba yang hidup nomaden dibelantara Bukit Duabelas belum butuh rumah. Orang rimba hanya meminta pemerintah menjaga hutan mereka karena disanalah rumah mereka. (Farma Dinata/Sup)
Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar